Candi Badut

 

CANDI BADUT

Jl. Raya Candi V No.5D, Doro, Karangwidoro, Kec. Dau, Kota Malang, Jawa Timur 65146.   

Rakha: "Banyak hal yang bisa saya temui di candi badut, saya belajar banyak hal di candi badut, saya mendapat banyak ilmu mulai dari struktur candi, arca-arca, relief dan masih banyak lagi. Persaan saya saat berada disana sangat senang karena dapat belajar banyak hal yang belum saya ketahui."

Rizka: "Pengalaman yang di dapat adalah saya dapat mengetahui apa itu candi badutt, dari sejarah nya dan struktur struktur yang berada pada candiii, dan saya juga dapat mengetahui apa saja dewa dewa yang berada pada arca dan sejarah arca tersebut."

Tiara: "Pengalaman saya adalah bisa mengetahui sejarah yang ada di candi badut,dan menurut saya candi badut harus terus dijaga agar tidak ada yang merusak."

Reva: "Pengalaman saya di Candi Badut adalah saya dapat melihat banyak puing puing candi, arca, serta relief yang membuat saya terkesan."

Candi badut 

Kata Badut diduga berasal dari bahasa sansekerta yaitu Bha-dyut yang berarti sorot Bintang Canopus atau Sorot Agastya.

Arsitektur Candi Badut Tidak seperti arsitektur candi Jawa Timur lainnya seperti Candi Singasari atau Candi Kidal, candi ini mengikuti arsitektur yang lebih tua di Jawa Tengah.

Diperkirakan Candi Badut dibangun pada tahun 760 M, oleh karena itu Candi Badut dianggap sebagai yang tertua di Jawa Timur.

Di Candi Badut terdapat beberapa arca seperti:

1.) Mahakala dan Nandiswara adalah tokoh dalam mitologi hindu sebagai penjaga pintu candi.

         Mahakala            Nandiswara

2.) Arca Agastya digambarkan berperut buncit, berkumis, dan berjenggot, bertangan dua, masing-masing membawa kamandalu dan aksamala, di samping kiri dan kanan terdapat dua makhluk dalam posisi menyembah. Agastya adalah seorang Rsi (pendeta) yang berasal dari bangsa Dravida.

Agastya

3.) Ganesha adalah anak Dewa Siwa dan Parwati yang disembah sebagai dewa ilmu pengetahuan dan dewa penyingkir rintangan-rintangan.Ganesa juga dikenal sebagai ganapati (pemimpin para gana), ditempatkan dalam bilik atau relung candi untuk mengiringi Siwa yang berkedudukan sebagai dewa utama.

Ganesha

4.) Durga Mahisasuramardhini merupakan salah satu aspek dari istri Dewa Siwa, Parwati. Durga merupakan aspek ugra (marah) Parwati yang muncul untuk mengalahkan raksasa Mahesasura. Durga digambarkan berdiri di atas Mahesa (lembu). Bertangan 8 buah, tangan kiri atas memegang camara, tangan di bawahnya memegang busur, panah, dan gada. Tangan kiri bawah memegang rambut raksasa (asura). Tangan kanan atas membawa tasbih, tengah panah dan cambuk, tangan kanan paling bawah memegang ekor lembu (mahisa). Arca ini juga memakai gelang tangan, kalung, kelat bahu, dan subang.

Durga Mahesasuramardini

Selain yang berbentuk patung, candi badut juga memiliki arca yang lain yaitu:

1.) Yoni merupakan sebuah objek cekung atau berlubang, yang melambangkan kemaluan wanita. Objek ini merupakan lambang kesuburan. Di beberapa daerah di Indonesia yoni disebut juga lesung batu karena menyerupai sebuah lesung yang terbuat dari batu.

Yoni

2.) Lingga adalah sebuah arca, yang merupakan sebuah objek pemujaan umat Hindu. Kata lingga ini biasanya singkatan daripada Siwalingga dan merupakan sebuah objek tegak, tinggi yang melambangkan falus atau kemaluan Batara Siwa. Objek ini merupakan lambang kesuburan. 

Lingga

Struktur Candi Badut

Candi badut memiliki struktur yang sama seperti candi pada umumnya yaitu kaki candi,badan candi,dan kepala candi. Serta bangunan induk candi dengan arca durga dibagian Utara candi dan juga lingga yoni yang dapat ditemukan di dalam badan candi.

Di Candi Badut juga terdapat lobang besar yang kemungkinan adalah tempat candi pada zama dahulu.

Hal ini diperkuat juga dengan adanya puing puing candi yang terdapat disekitar candi.

Fungsi Candi Badut

Fungsi Candi Badut yaitu sebagai tempat pemujaan dewa Siwa, karena bangunan tersebut adalah tempat suci yang dipersembahkan untuk dewa Siwa.

Kelompok:

Rizka Mutiara Sandy

Tiara Candra Devi

Reva Dilla D.P

Alif Rakha Novriansah